4 Cara Membedakan Masker Medis Asli dengan Yang Palsu

Kini masker medis sudah menjadi barang yang dibutuhkan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, memakai masker kain saja tidak cukup. Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk memakai masker medis, atau memakai masker dobel, masker kain dan medis.

Karena itu kebutuhan masyarakat untuk membeli masker medis tentu saja naik drastis. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh produsen masker yang ingin menembus pasar dengan memberikan harga yang jauh lebih murah. Namun, karena harga yang sangat murah ini, imbasnya kualitas masker yang dihasilkan tidak memenuhi standar medis. Inilah yang disebut sebagai masker medis palsu.

Masker medis palsu biasanya memiliki bentuk yang sangat mirip dengan masker medis. Namun harganya jauh lebih murah. Karena itu banyak masyarakat yang tergoda untuk memakai masker murah ini, meskipun sebenarnya masker jenis ini tidak memenuhi standar medis. Apa bedanya masker medis yang asli dan palsu? Inilah 5 cara untuk membedakannya.

Cek izin edarnya

Masker medis yang asli biasanya memiliki nomor izin edar yang tercetak pada box atau kemasannya. Tentunya jika sudah memiliki izin edar, artinya produk masker ini telah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan.

Namun hati-hati, nomor izin edar pun banyak yang dipalsukan. Untuk memastikan apakah izin edar yang tertera benar-benar asli, Anda bisa mengeceknya di https://infoalkes.kemkes.go.id/ untuk memverifikasi nomor izin edar yang tertera pada kemasan masker.

Amati teksturnya

Masker medis biasanya memiliki tekstur yang lebih rapi dan halus. Masker medis yang asli memiliki 3 lapisan yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Lapisan paling luar bersifat hidrofobik yang artinya anti air, untuk mencegah masuknya cairan dari luar. Sementara lapisan tengah berfungsi untuk menyaring partikel halus, kuman, dan bakteri.

Dan lapisan paling dalam yang bersentuhan dengan wajah kita berfungsi untuk menyaring cairan atau ludah halus yang keluar dari mulut. Cobalah amati apakah masker benar-benar memiliki 3 lapisan ini dengan memperhatikan teksturnya.

Membasahi masker dengan air

Cara lain untuk mengecek masker medis adalah dengan meneteskan air pada sisi masker bagian dalam. Lapisan masker medis yang asli di sisi dalam yang bersentuhan dengan wajah bersifat hidrofilik yang artinya dapat menyerap air.

Jadi saat kita bersin, lapisan dalam masker akan menyerap cairan yang keluar dari bersin kita. Untuk mengecek apakah masker medis asli atau palsu, cobalah meneteskan air pada bagian dalam masker.

Jika masker tersebut asli, maka air akan dapat diserap oleh masker. Sementara masker yang berkualitas rendah atau palsu, lapisan dalamnya tidak dapat menyerap air. Pada saat pemakaian, hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat kita berkeringat atau bersin saat sedang memakai masker.

Amati kemasannya

Masker medis yang tidak asli biasanya memiliki kemasan yang lebih buram. Juru bicara satuan tugas Covid-19 mengatakan bahwa sebaiknya kita tidak menerima masker yang kemasannya rusak, apalagi masker yang tidak memiliki kemasan yang baik. Disebutkan juga bahwa masker medis yang tidak asli talinya lebih mudah putus.

Agar benar-benar dapat terlindungi dengan baik, sebaiknya kita lebih teliti saat membeli masker medis, jangan tergiur hanya karena harga yang murah. Ingat, yang dianjurkan untuk melindungi kita dari virus adalah memakai masker medis yang asli, atau memakai masker dobel medis dan kain. Sementara itu jika memakai masker medis KN95 yang asli, tidak perlu memakai dobel dengan masker lainnya.

 

Ingin Pergi ke Tempat Umum? Harus Tahu Cara Scan QR Code PeduliLindungi

Pemerintah tengah melakukan segala upaya untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Salah satunya adalah membatasi kegiatan masyarakat di tempat umum. Saat ini, sebelum masuk tempat-tempat umum seperti mall atau pusat perbelanjaan, stasiun kereta, stadion sepakbola, tempat ibadah, dan bioskop, pengunjung diwajibkan untuk memindai atau scan kode QR dengan ponselnya. 

Sebelumnya untuk memasuki tempat umum, masyarakat diminta untuk menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi Covid-19. Saat ini, pemerintah sedang menggencarkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat untuk memasuki tempat umum.

 

Apa itu aplikasi PeduliLindungi?

Jika Anda berencana untuk pergi ke tempat-tempat yang telah disebutkan di atas, sebaiknya Anda mulai mengunduh aplikasi PeduliLindungi di ponsel Anda. Daripada dihentikan petugas keamanan, sebaiknya mengunduh aplikasi ini dari rumah.

Aplikasi ini dapat Anda unduh secara gratis di Play Store untuk pengguna Android atau App Store bagi pengguna iPhone. Bagi yang pernah melakukan vaksinasi Covid-19 tentunya telah memiliki akun PeduliLindungi saat mengakses sertifikat vaksin. Anda dapat melakukan log in pada aplikasi PeduliLindungi dengan memasukkan nomor HP yang terdaftar saat melakukan vaksinasi. Bagi yang belum memiliki akun PeduliLindungi, Anda dapat melakukan registrasi terlebih dahulu.

 

GPS harus aktif

Untuk dapat menggunakan aplikasi PeduliLindungi, Anda perlu mengaktifkan GPS pada ponsel dan mengizinkan aplikasi ini untuk mengakses lokasi Anda. Artinya, Anda perlu memiliki paket internet yang aktif untuk dapat menggunakan aplikasi ini. Jadi sebaiknya periksa dulu paket data Anda sebelum bepergian ke tempat umum.

Karena memakai GPS, aplikasi ini cukup memakan kuota internet dan baterai ponsel. Anda dapat mematikan GPS atau membatasi izin akses lokasi aplikasi ini saat tidak digunakan untuk menghemat kuota dan baterai.

 

Cara scan QR code sebelum masuk tempat umum

Umumnya pada pintu masuk tempat umum ada petugas keamanan yang akan menjelaskan cara scan QR code yang biasanya terdapat di sekitar pintu masuk tempat umum. Setelah mengunduh aplikasi Peduli Lindungi dan melakukan log in, tekan pilihan menu “Scan QR Code” atau tekan bar di bagian atas yang bertuliskan “Scan QR code di lokasi tujuan Anda”. Setelah itu, kamera belakang Anda akan otomatis aktif. Arahkan kamera belakang ponsel pada QR code di tempat umum tersebut, dan tunggu beberapa detik sampai scan berhasil.

Setelah scan berhasil, aplikasi akan menunjukkan identitas tempat yang Anda kunjungi.

 

Jangan lupa checkout saat meninggalkan tempat umum

Saat Anda berhasil scan QR code, maka status Anda adalah pengunjung tempat umum tersebut, atau status check-in. Sistem aplikasi dapat menghitung berapa orang yang check-in di lokasi tersebut. Karena itu agar data kepadatan tempat umum lebih valid, jangan lupa untuk mengklik pilihan check-out pada aplikasi, yang artinya Anda keluar dari tempat tersebut. Biasanya ada petugas yang akan mengingatkan Anda untuk check-out.

 

Selain untuk scan kode saat masuk tempat umum, aplikasi PeduliLindungi juga memiliki beberapa menu lain yang bermanfaat. Ada menu “Pendaftaran Vaksin” untuk mendaftar vaksinasi bagi diri Anda atau orang lain jika belum vaksin. Anda juga dapat mengakses sertifikat vaksin Anda dari aplikasi ini. Ada juga menu “Teledokter” yang akan tersambung dengan aplikasi lain untuk konsultasi dokter berbayar.