Mudik Lebaran 2022 Diperbolehkan, Simak Syarat-Syaratnya

Jelang Ramadhan, salah satu topik yang selalu hangat diperbincangkan adalah mengenai mudik lebaran. Seperti diketahui selama dua tahun ke belakang, pemerintah memberlakukan larangan mudik lebaran akibat pandemi Covid-19.

Karena kondisi pandemi yang membaik serta gencarnya vaksinasi Covid-19 di seluruh Indonesia, tahun ini pemerintah telah mengumumkan bahwa masyarakat diperbolehkan mudik lebaran. Meski demikian, ada beberapa syarat yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah telah mendapatkan vaksin lengkap.

Masyarakat yang ingin mudik lebaran tahun ini diharuskan sudah mendapatkan dua kali vaksin primer yakni dosis pertama dan kedua, serta vaksin booster atau dosis ketiga.

Untuk mendapatkan vaksin booster, dapat dilakukan dengan melakukan pendaftaran program vaksinasi. Pemerintah telah menyediakan beberapa platform untuk pendaftaran tersebut, yaitu aplikasi PeduliLindungi, website PeduliLindungi, serta aplikasi JAKI khusus Jakarta.

Syarat yang harus dipenuhi untuk mendaftar vaksin booster melalui ketiga platform tersebut yakni berusia 18 tahun ke atas, telah menerima vaksin dosis kedua minimal 3 bulan sebelumnya, serta telah mendapatkan tiket vaksinasi booster. Jika syarat-syarat tersebut telah terpenuhi, maka Anda dapat melakukan pendaftaran untuk vaksin booster.

Vaksin booster sebagai syarat mudik lebaran merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi risiko penularan Covid-19 di tengah mobilitas masyarakat yang tinggi. Hal ini dikarenakan kekebalan tubuh yang diperoleh dari vaksin dosis 2 akan menurun seiring berjalannya waktu. Untuk itu, kekebalan tubuh perlu ditingkatkan kembali melalui vaksin booster untuk melindungi masyarakat dari penularan Covid-19 dan potensi gejala yang parah hingga kematian yang ditimbulkan.

Sementara itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan telah melakukan survei mudik Lebaran 2022 dan menyatakan bahwa jumlah pemudik lebaran tahun ini akan meningkat hingga ke angka 80 juta penduduk. Jika jumlah tersebut tidak diimbangi dengan vaksin booster, risiko terburuk dapat timbul seperti lonjakan kasus Covid-19.

Tingginya jumlah pemudik menunjukkan bahwa mobilitas penduduk pada tahun ini akan lebih masif. Di samping itu, umumnya lebaran merupakan momentum bersilaturahmi dan mengunjungi orang tua. Hal ini dapat meningkatkan potensi penularan Covid-19 dan lebih berbahaya apabila penularan terjadi pada orang tua/lansia.

Karena hal-hal tersebut, vaksinasi booster sangat penting dilakukan bagi calon pemudik sebelum melakukan kegiatan mudik dan bertemu dengan sanak saudara.

Sementara bagi anak-anak, syarat mudik lebaran 2022 adalah wajib vaksin Covid-19 bagi anak berusia 6 tahun ke atas yang sudah bisa mendapatkan vaksin. Sedangkan bagi masyarakat atau anak yang belum bisa mendapatkan vaksin booster, wajib menyertakan hasil negatif tes Antigen atau PCR. Hal ini karena salah satu syarat vaksin booster adalah jeda selama minimal tiga bulan setelah mendapatkan vaksin dosis kedua. Jadi, jika Anda baru saja selesai mendapatkan vaksin sampai dosis kedua, Anda belum bisa mendapatkan vaksin booster sehingga harus melampirkan tes Antigen negatif jika akan mudik. Ketentuan ini juga berlaku bagi yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama. Namun untuk anak usia di bawah enam tahun, tidak diharuskan menyertakan surat hasil tes negatif Antigen atau PCR.

Meski telah mendapatkan vaksin booster, pemerintah tetap menghimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pemerintah juga akan menyediakan posko vaksinasi booster di tempat-tempat umum. Selanjutnya di setiap stasiun, bandara, terminal, serta pelabuhan, masyarakat diharuskan melakukan scan QR Code untuk check in melalui aplikasi PeduliLindungi. Sistem ini diharapkan akan mempermudah dalam memantau siapa saja yang belum mendapatkan vaksin booster dan yang sudah, sehingga bagi yang sudah dapat mudik dengan lancar serta dibebaskan dari syarat-syarat yang lain.

Grab Bersama Kemenkop UKM Latih UMKM NTB untuk Mandalika Food Festival

Ajang Pertamina Grand Prix of Mandalika (MotoGP Mandalika  2022) yang sedang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat disambut dengan penuh semangat dan sukacita oleh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah NTB. Gelaran tersebut membawa berbagai efek positif dalam bidang olahraga hingga pariwisata.

Bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal di NTB, gelaran MotoGP tersebut menjadi kesempatan besar untuk mempertunjukkan produk-produk mereka dan memikat para turis lokal maupun asing dalam acara bertaraf internasional. 

Dalam meraih kesempatan tersebut, UMKM lokal perlu menghadirkan produk dan layanan berkualitas prima. Untuk itu, Grab berinisiatif mengadakan pendampingan bertajuk ‘Pelatihan UMKM NTB Mendunia di Moto GP Mandalika’. Pelatihan yang diselenggarakan pada Rabu (16/3) tersebut merupakan kerja sama antara Grab dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Pelatihan ditujukan untuk mempersiapkan UMKM Provinsi NTB yang berpartisipasi di Mandalika Food Festival agar dapat menyajikan kualitas layanan terbaik bagi wisatawan di wilayah Mandalika.

Di samping itu, pelatihan juga dirancang untuk membantu memulihkan industri pariwisata di Indonesia. Salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha untuk selalu menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).

Mandalika Food Festival sendiri merupakan bagian dari side event yang hadir bersamaan dengan pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022. Event ini diikuti oleh berbagai UMKM kuliner dari Lombok dan berbagai daerah dari seluruh Indonesia. Selain menjadi pemicu bangkitnya perekonomian dan membuka lapangan kerja di NTB khususnya wilayah Mandalika, festival tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner autentik nusantara. Hal ini akan menjadi bukti ragam kekayaan bangsa Indonesia yang patut dibanggakan serta dirayakan bersama warga dunia.

Director of Central Public Affairs Grab, Tirza Munusamy mengungkapkan dalam keterangan tertulis bahwa pihaknya merasa senang dapat berkolaborasi dengan Kemenkop UKM, Kemenparekraf, serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB dalam rangka membantu UMKM agar dapat tetap maju dan terus berkembang di masa pandemi.

Lebih lanjut Tirza menjelaskan, pelatihan yang dilaksanakan dua hari sebelum acara Mandalika Food Festival tersebut adalah untuk membekali para UMKM yang akan berjualan di Tenda Kuliner Sirkuit Mandalika dari tanggal 18 sampai 20 Maret 2022. 

Pelatihan tersebut diikuti oleh 45 UMKM. Termasuk di antaranya adalah UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB serta merchant UMKM Grab. Berbagai materi pelatihan yang diperoleh para UMKM antara lain strategi pemasaran dan branding di media sosial untuk meningkatkan penjualan, strategi pemilihan bahan baku serta pengemasan produk yang sesuai, strategi pelayanan, protokol CHSE, serta materi pelatihan lainnya yang sudah sesuai dengan standar Kemenparekraf.

Hadir sebagai pengisi materi yakni Sub-Koordinator Pemasaran Kuliner dari Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf  Meilisa Putri Zerlindayanti yang mewakili Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Yuana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta tim dari Grab Indonesia dan OVO.

Tirza menambahkan, pihak Grab terus berpartisipasi untuk membuka peluang dan berupaya untuk memberikan layanan dan dukungan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, termasuk oleh para mitra UMKM. Ia berharap pelatihan tersebut akan memberikan bekal yang bermanfaat bagi para UMKM dalam menjamu tamu di ajang internasional sekelas MotoGP, serta mampu memanfaatkan potensi digital yang sesuai dengan kebutuhan UMKM NTB untuk terus dapat meningkatkan kapasitasnya.