Category Archives: Festival Budaya

Grab Bersama Kemenkop UKM Latih UMKM NTB untuk Mandalika Food Festival

Ajang Pertamina Grand Prix of Mandalika (MotoGP Mandalika  2022) yang sedang diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat disambut dengan penuh semangat dan sukacita oleh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah NTB. Gelaran tersebut membawa berbagai efek positif dalam bidang olahraga hingga pariwisata.

Bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal di NTB, gelaran MotoGP tersebut menjadi kesempatan besar untuk mempertunjukkan produk-produk mereka dan memikat para turis lokal maupun asing dalam acara bertaraf internasional. 

Dalam meraih kesempatan tersebut, UMKM lokal perlu menghadirkan produk dan layanan berkualitas prima. Untuk itu, Grab berinisiatif mengadakan pendampingan bertajuk ‘Pelatihan UMKM NTB Mendunia di Moto GP Mandalika’. Pelatihan yang diselenggarakan pada Rabu (16/3) tersebut merupakan kerja sama antara Grab dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia. Pelatihan ditujukan untuk mempersiapkan UMKM Provinsi NTB yang berpartisipasi di Mandalika Food Festival agar dapat menyajikan kualitas layanan terbaik bagi wisatawan di wilayah Mandalika.

Di samping itu, pelatihan juga dirancang untuk membantu memulihkan industri pariwisata di Indonesia. Salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha untuk selalu menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).

Mandalika Food Festival sendiri merupakan bagian dari side event yang hadir bersamaan dengan pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022. Event ini diikuti oleh berbagai UMKM kuliner dari Lombok dan berbagai daerah dari seluruh Indonesia. Selain menjadi pemicu bangkitnya perekonomian dan membuka lapangan kerja di NTB khususnya wilayah Mandalika, festival tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner autentik nusantara. Hal ini akan menjadi bukti ragam kekayaan bangsa Indonesia yang patut dibanggakan serta dirayakan bersama warga dunia.

Director of Central Public Affairs Grab, Tirza Munusamy mengungkapkan dalam keterangan tertulis bahwa pihaknya merasa senang dapat berkolaborasi dengan Kemenkop UKM, Kemenparekraf, serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB dalam rangka membantu UMKM agar dapat tetap maju dan terus berkembang di masa pandemi.

Lebih lanjut Tirza menjelaskan, pelatihan yang dilaksanakan dua hari sebelum acara Mandalika Food Festival tersebut adalah untuk membekali para UMKM yang akan berjualan di Tenda Kuliner Sirkuit Mandalika dari tanggal 18 sampai 20 Maret 2022. 

Pelatihan tersebut diikuti oleh 45 UMKM. Termasuk di antaranya adalah UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB serta merchant UMKM Grab. Berbagai materi pelatihan yang diperoleh para UMKM antara lain strategi pemasaran dan branding di media sosial untuk meningkatkan penjualan, strategi pemilihan bahan baku serta pengemasan produk yang sesuai, strategi pelayanan, protokol CHSE, serta materi pelatihan lainnya yang sudah sesuai dengan standar Kemenparekraf.

Hadir sebagai pengisi materi yakni Sub-Koordinator Pemasaran Kuliner dari Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf  Meilisa Putri Zerlindayanti yang mewakili Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Yuana dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta tim dari Grab Indonesia dan OVO.

Tirza menambahkan, pihak Grab terus berpartisipasi untuk membuka peluang dan berupaya untuk memberikan layanan dan dukungan yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, termasuk oleh para mitra UMKM. Ia berharap pelatihan tersebut akan memberikan bekal yang bermanfaat bagi para UMKM dalam menjamu tamu di ajang internasional sekelas MotoGP, serta mampu memanfaatkan potensi digital yang sesuai dengan kebutuhan UMKM NTB untuk terus dapat meningkatkan kapasitasnya.

Peringatan Hari Kartini dalam Pandemi

Hari Kartini yang jatuh pada setiap tanggal 21 April biasanya identik dengan perayaan dan pertunjukan bermacam pakaian adat dari seluruh Indonesia. Mulai dari sekolah hingga instansi pemerintahan serta perkantoran swasta ikut berpartisipasi dengan mengenakan busana daerah. Begitu pula dengan perayaannya, mulai dari seremoni hingga lomba-lomba kerap diadakan untuk memperingati hari lahirnya RA Kartini.

 

Namun, sejak tahun lalu, peringatan Kartini agak berbeda dari biasanya. Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 lalu mempengaruhi hal ini. Tak ada lagi parade di jalanan dengan mengenakan pakaian adat. Peringatan Kartini berubah menjadi diskusi-diskusi virtual, atau pentas seni yang dikemas secara daring dengan protokol kesehatan yang ketat.

 

Meski demikian, Hari Kartini tetap dapat dirayakan dari rumah. Berikut beberapa acara yang diadakan untuk memperingati Hari Kartini tahun ini.

 

  • Acara bincang peringatan Hari Kartini oleh Kementerian Keuangan

Pada Rabu, 21 April 2021, Kementerian Keuangan menyelenggarakan sebuah acara bincang atau talkshow daring sebagai peringatan Hari Kartini. Talkshow tersebut bertajuk “Kartini Pendobrak Perubahan”, dan diselenggarakan melalui kanal Youtube Kemenkeu dan Indonesia Eximbank secara langsung mulai pukul 15.30. Selain dapat disaksikan lewat Youtube, acara yang diselenggarakan di Aula Mezzanine, Gedung Djuanda tersebut juga diikuti oleh sekitar 400 peserta melalui aplikasi Zoom. 

 

Narasumber yang hadir di antaranya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari, dokter relawan Covid-19 dr. Aulia Giffarinnisa,  serta aktris Asri Welas.

 

Talkshow ini membahas peran dan kontribusi perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan dari pemulihan dan reformasi serta transformasi ekonomi.

 

  • Lomba Surat untuk Kartini oleh Kementerian Kominfo

Pada tanggal 12 April 2021, Kominfo melalui laman resminya mengumumkan penyelenggaraan lomba menulis “Surat Untuk Kartini”. Peserta diminta untuk bercerita tentang pengalaman dalam belajar, bermain dan berkarya di era digital, serta menyampaikan harapan mengenai bagaimana pemerintah bisa bekerja membantu peserta untuk mewujudkan harapan yang dicita-citakan dalam 500-1000 kata. Lomba tersebut dapat diikuti oleh pelajar SD hingga SMA/sederajat dengan total hadiah Rp 28 juta.

 

Pengumuman pemenang diumumkan pada tanggal 20 April 2021 dan dipublikasikan melalui laman resmi Kominfo serta media sosial. 

 

Pada dasarnya, peringatan Hari Kartini merupakan bentuk penghargaan yang tinggi terhadap sosok pahlawan emansipasi wanita, RA Kartini. Keteguhan hati dan perjuangannya mewariskan emansipasi bagi wanita Indonesia hingga sekarang yang membuat perempuan Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan kedudukan yang sejajar seperti pria.

 

Salah satu buah pemikiran Kartini yang paling berpengaruh adalah “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku tersebut merupakan kumpulan surat yang berisi pemikiran-pemikiran Kartini tentang kondisi sosial pada masa itu, khususnya tentang kondisi perempuan pribumi.

Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar.

 

Kartini juga menuliskan harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Ia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

 

Kartini meninggal tanggal 17 September 1904 pada usia 25 tahun setelah melahirkan bayi laki-laki sebelum sempat mewujudkan pemikiran-pemikirannya. Namun, pemikiran Kartini menjadi inspirasi pergerakan di Indonesia dan membuatnya sebagai pelopor emansipasi perempuan.

 

Atas hal tersebut ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964.

Meriahnya Festival Kesenian Pesisir Utara Jawa Timur

Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) adalah salah satu kegiatan dan upaya masyarakat Jawa Timur untuk melestarikan kesenian dan budaya lokal daerah. Festival ini pertama kali diadakan tahun 2007 di Surabaya dan diselenggarakan secara rutin setiap tahun di tempat yang berbeda. FKPU merupakan ajang hasil kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dengan pemerintah lokal setempat di kota tuan rumah penyelenggaraan FKPU.

Biasanya FKPU diselenggarakan sebagai salah rangkaian acara peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur yang jatuh pada tanggal 11 November. FKPU diikuti oleh 14 kota dan kabupaten di Jawa Timur yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Situbondo, Kota Pasuruan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Bangkalan.

FKPU umumnya diselenggarakan selama 2 hingga 3 hari berturut-turut dengan menampilkan pentas seni dan pameran budaya dari daerah-daerah yang menjadi peserta FKPU. Di tahun 2020 ini, FKPU menampilkan pertunjukan seni teater, pameran dan workshop kesenian dan budaya lokal, serta pentas seni adat daerah setempat.

FKPU ke-14 tahun 2020 diselenggarakan di Kota Pasuruan. Ajang seni dan budaya ini merupakan hasil kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Beberapa pihak lain juga ikut terkait dengan penyelenggaraan festival ini, diantaranya adalah organisasi Pasuruan Inspiratif dan P3GI.

Pada tahun 2019 lalu, FKPU diselenggarakan di Kabupaten Sampang. Acara FKPU tahun lalu lebih lama dibandingkan dengan tahun ini, yaitu 3 hari, sedangkan pada tahun ini hanya diselenggarakan selama 2 hari. Alasan keamanan dan protokol kesehatan tentunya menjadi pertimbangan untuk beberapa perubahan pada FKPU tahun ini. 

Pada tahun lalu, FKPU terkesan lebih meriah dengan diikuti sekitar 3.500 peserta. Selain pertunjukan seni dan fashion show busana batik, acara FKPU tahun lalu juga dimeriahkan dengan acara pawai budaya dan pameran kuliner dari daerah peserta FKPU.

Salah satu tujuan diselenggarakannya ajang FKPU adalah untuk meningkatkan perekonomian daerah di Jawa Timur. Dengan adanya FKPU, pusat seni dan budaya di Jawa Timur tidak hanya berpusat di Surabaya, tetapi daerah-daerah lain di Jawa Timur juga diharapkan dapat memperkenalkan seni dan budayanya. Selain itu, acara ini diharapkan akan mendatangkan pengunjung ke kabupaten tuan rumah FKPU, sehingga juga akan mendongkrak sektor pariwisata di daerah tersebut.

 

Taman Benyamin Sueb, Taman Kesenian Baru di Jakarta

Di Jakarta, terdapat beberapa gedung kesenian seperti Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta dan beberapa tempat populer lainnya. Kini, jumlah gedung kesenian di Jakarta bertambah setelah diresmikannya Taman Benyamin Sueb.

Konsep Taman Benyamin Sueb ini nantinya akan dibuat seperti Taman Ismail Marzuki yang terletak di kawasan Cikini.

Taman Benyamin Sueb terletak di seberang stasiun Jatinegara. Gedung ini sebelumnya bernama gedung eks Kodim 0505/JT dan dirombak serta dialih fungsikan menjadi pusat kesenian Betawi.

Nantinya, Taman Benyamin Sueb akan digunakan untuk berbagai kegiatan seni dan kebudayaan khususnya Betawi.

Kepala Seksi Sejarah dan Permusiuman Disparbud DKI Jakarta Rus Suharto mengungkapkan, konsep Taman Benyamin Sueb ini nantinya akan dibuat seperti Taman Ismail Marzuki yang berada di Cikini.

Renovasi tanpa menghilangkan keaslian bangunan

Perombakan Taman Benyamin Sueb ini akan dilakukan secara bertahap untuk menjaga keaslian dari bangunan yang ada.

Gedung ini merupakan salah satu gedung peninggalan yang sudah cukup tua sehingga perlu dilakukan beberapa renovasi sehingga bisa membuat Taman Benyamin Sueb menjadi salah satu tempat pertunjukkan kesenian dan budaya alternatif yang ada di Jakarta.

Permasalahan listrik juga secara bertahap akan diperbaiki demi menunjang berbagai kegiatan di tempat tersebut nantinya. Ini membutuhkan waktu sehingga segala sesuatunya dilakukan secara bertahap.

Sebelumnya, Taman Benyamin Sueb ini juga dikenal dengan nama Landhuizen Meester Cornelis atau Rumah Meester Cornelis. Gedung ini merupakan salah satu gedung bersejarah peninggalan Belanda, sehingga sangat perlu bagi pemerintah daerah serta partisipasi masyarakat untuk menjaga dan melestarikan gedung ini khususnya karena sudah dialihfungsikan menjadi taman kesenian.

Menyambut ‘kelahiran’ Taman Benyamin Sueb ini, sejumlah acara diselenggarakan bulan September ini atau tepatnya dari 16-22 September.

Bagi kamu yang penasaran dan ingin melihat berbagai seni dan kebudayaah khas Betawi, bisa langsung mengunjungi Taman Benyamin Sueb yang berada di seberang stasiun Jatinegara. Untuk menuju lokasi ini, ada banyak pilihan transportasi umum – mulai dari bus, kereta atau yang lainnya.

Pameran Kuliner Budaya Betawi Diadakan di TIM

Kuliner menjadi salah satu daya tarik dari sebuah daerah sehingga membuat banyak orang penasaran dan ingin mencoba langsung. Di Indonesia, berbagai daerah memiliki berbagai macam kuliner atau makanan tradisional yang sangat lezat bahkan diakui dunia.

Rendang dan Nasi Goreng yang merupakan makanan khas dari Indonesia bisa dikenal dunia dan menjadi makanan paling lezat di dunia. Selain 2 makanan tersebut, Indonesia masih memiliki aneka macam kuliner khas daerah yang juga tidak kalah lezat dibandingkan 2 makanan tersebut.

Di daerah Jakarta misalnya, makanan khas Betawi menjadi kuliner wajib yang harus dicoba ketika mengunjungi ibu kota Indonesia ini.

Selain menjadi pusat bisnis dan pemerintahan, Jakarta juga memiliki berbagai makanan lezat khas daerah tersebut. Gabus Pucung, Soto Betawi, Kerak Telor dan beberapa kuliner lain merupakan kuliner tradisional Jakarta yang wajib dicoba. Mungkin sebagian makanan khas Betawi tidak terlalu familiar, dan karena hal itu muncul festival kuliner budaya Betawi yang baru-baru ini dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki(TIM).

Festival internasional kuliner dan budaya Betawi di TIM

Pada tanggal 9 hingga 11 Maret lalu, di TIM terdapat acara kebudayaan dan kuliner khas Betawi. Ini merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya serta kuliner khas Betawi yang mulai terlupakan.

Dikutip dari kulinermagazine.com, Siti Djumiadini, Ketua DPD APJI(Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia) DKI Jakarta mengatakan, “Kami namakan Festival Budaya Betawi agar masyarakat menyadari pentingnya pelestarian budaya daerah, dalam hal ini budaya betawi,

Dalam festival tersebut – menampilkan berbagai makanan khas dari Betawi yang saat ini sangat langka dan tidak banyak diketahui oleh orang banyak. Bubur Ayam Ase misalnya, kuliner ini merupakan perpaduan bubur, asinan dan semur daging yang sangat langka dijumpai dan pengunjung di TIM dapat mencoba kuliner khas Betawi tersebut.

Pemerintah DKI Jakarta sendiri melibatkan berbagai lapisan masyarakat untuk menyukseskan acara ini. Mulai dari tingkat terbawah RT hingga Kecamatan, semua terlibat dalam menyukseskan acara kebudayaan dan kuliner khas Betawi ini.