Kronik Budaya

Museum Wayang

Tidak semua orang tahu bahwa jenis wayang di Indonesia mencapai belasan bahkan puluhan jenis. Selama ini orang hanya tahu sebatas wayang kulit (Jawa Tengah) atau wayang golek (Jawa Barat). Karena kedua jenis wayang tersebut sering ditampilkan di layar televisi atau dipentaskan di lapangan terbuka….Selengkapnya


Melongok Sejarah Sumpah Pemuda di Museum Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda, jika kita mendengar kalimat ini kita pasti teringat janji para pemuda Indonesia yang di dengungkan pada Kongres Pemuda Kedua yang di adakan di sebuah rumah sederhana pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928, yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Rumah Tempat berlangsungnya Kongres Pemuda kedua itu kini di abadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda….Selengkapnya


Yang Unik dan Menarik CAGAR BUDAYA LUAR BATANG

Beberapa abad silam, Kampung Baru, bekas areal tanah rawa itu tak ada apa-apanya. Baru ketika Alhabib Husein bin Abubakar Alaydrus, tinggal disana, suasana menjadi lain. Bahkan pemerintah kolonial Belanda curiga dan ketakutan karena agama Islam berkembang biak di wilayah kekuasaannya. Pada zaman itu VOC ( erenignde Ost Indiche Compagny, Belanda) menguasai Pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia. Kala itu Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan sentra bisnis rempah-rempah. Bahkan kapal dagang lainnya dari Timur Tengah, Portugis, China dll, ikutan mewarnai keramaian pelabuhan terbesar di Nusantara itu…Selengkapnya


MELONGOK MUSEUM TEXTIL JAKARTA

Berkat kemurahan hati Bang Ali (mantan Gubernur Ali Sadikin), kota metropolitan Jakarta, betul-betul dapat dipandang sebagai kota budaya yang dilengkapi gedung Museum Tekstil. Lokasinya tak jauh dari pasar grosir terbesar, Tanah Abang. Tepatnya di jalan Aipda KS Tubun No 4, kelurahan Petamburan Jakarta Barat. Di depan museum yang lengang dan sepi pengunjung itu justru diramaikan pedagang kaki lima yang menjual barang bekas…Selengkapnya


Jalan Surabaya Surga Para Kolektor Barang Antik

Keberadaan pasar antik di jalan Surabaya ini tidak diketahui secara pasti kapan waktunya. Diperkirakan para pedagang ini sudah ada dan berdagang di lokasi sejak sekitar tahun 1960-an. Sebelum ada pasar barang antik di sini dulunya pasar loak, yaitu tempat orang menjual barang-barang bekas seperti baju, celana, kipas angin dan sejumlah barang elektronik lainnya. Namun, sejak tahun 1971, mulai banyak para pedagang yang menjual barang-barang antik seperti alat-alat kapal, teropong, kompas, lampu, setir kapal, dan lainnya. Begitu juga dengan guci, porselin dan keramik. Seiring dengan berjalannya waktu banyak pedagang-pedagang yang berjualan barang-barang antik selain keramik…Selengkapnya


Museum MH Thamrin

Museum tak hanya tempat menyimpan benda-benda kuno semata. Tetapi ruang publik yang mengisyaratkan sebagai mimbar akademis. Pengunjung juga tak sekadar menonton benda-benda peninggalan masa lampau yang dipamerkan. Lebih dari itu pengunjung dapat menimba ilmu tentang apa yang terjadi pada masa silam, Dari berbagai prasasti yang ditinggalkan itulah kita mengetahui secara pasti goresan sejarah dan cita-cita leluhur lama. Seperti yang tersaji di Museum MH Thamrin, di Jl. Kenari No. 15, Kramat Raya. Jakarta Pusat. Hanya saja akses jalan menuju kesana terasa sesak karena padatnya pedagang peralatan listrik. Museum itu bekas rumah tinggal keluarga M.H Thamrin, dan terbuka bagi para pejuang kemerdekaan berkumpul. Mengadakan rapat dan menyusun strategi untuk melepaskan belenggu penjajahan bangsa kulit putih. Di rumah itu M.H Thamrin, memimpin kawan-kawan seperjuangan menyatukan tekad Indonesia Merdeka…Selengkapnya


Jakarta Menyimpan Sejarah Kampung Tua

Tak cukup sehari menyelusuri sisa-sisa Kampung Tua di Jakarta Kota. Di sana di bekas pembantaian masal terdapat satu meja sembahyang. Ada delapan Teko Teh di bekas rumah tua milik saudagar Cina. Glodok yang sekarang menjadi wilayah bisnis ternyata dulu merupakan ruang isolasi warga Cina….Selengkapnya


Museum Fatahillah

Sejarah kota Jakarta diperkirakan dimulai sekitar 3500 SM, yang diawali dengan terbentuknya pemukiman sejarah di sepanjang daerah aliran sungai Ciliwung. Seiring berjalannya waktu, Jakarta berkembang demikian pesatnya sesuai dengan predikatnya sebagai ibu kota negara. Pembangunan gedung-gedung pencakar langit dibangun di setiap sudut kota. Namun dibalik kemegahannya ternyata di salah satu sudut wilayah Jakarta masih menyimpan bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai sejarah yaitu kawasan kota. Keberadaannya justru merupakan kelebihan yang dimiliki Jakarta dan aset bernilai tinggi, salah satunya adalah Museum Fatahillah…Selengkapnya