Peringatan Hari Kartini dalam Pandemi

Hari Kartini yang jatuh pada setiap tanggal 21 April biasanya identik dengan perayaan dan pertunjukan bermacam pakaian adat dari seluruh Indonesia. Mulai dari sekolah hingga instansi pemerintahan serta perkantoran swasta ikut berpartisipasi dengan mengenakan busana daerah. Begitu pula dengan perayaannya, mulai dari seremoni hingga lomba-lomba kerap diadakan untuk memperingati hari lahirnya RA Kartini.

 

Namun, sejak tahun lalu, peringatan Kartini agak berbeda dari biasanya. Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 lalu mempengaruhi hal ini. Tak ada lagi parade di jalanan dengan mengenakan pakaian adat. Peringatan Kartini berubah menjadi diskusi-diskusi virtual, atau pentas seni yang dikemas secara daring dengan protokol kesehatan yang ketat.

 

Meski demikian, Hari Kartini tetap dapat dirayakan dari rumah. Berikut beberapa acara yang diadakan untuk memperingati Hari Kartini tahun ini.

 

  • Acara bincang peringatan Hari Kartini oleh Kementerian Keuangan

Pada Rabu, 21 April 2021, Kementerian Keuangan menyelenggarakan sebuah acara bincang atau talkshow daring sebagai peringatan Hari Kartini. Talkshow tersebut bertajuk “Kartini Pendobrak Perubahan”, dan diselenggarakan melalui kanal Youtube Kemenkeu dan Indonesia Eximbank secara langsung mulai pukul 15.30. Selain dapat disaksikan lewat Youtube, acara yang diselenggarakan di Aula Mezzanine, Gedung Djuanda tersebut juga diikuti oleh sekitar 400 peserta melalui aplikasi Zoom. 

 

Narasumber yang hadir di antaranya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari, dokter relawan Covid-19 dr. Aulia Giffarinnisa,  serta aktris Asri Welas.

 

Talkshow ini membahas peran dan kontribusi perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan dari pemulihan dan reformasi serta transformasi ekonomi.

 

  • Lomba Surat untuk Kartini oleh Kementerian Kominfo

Pada tanggal 12 April 2021, Kominfo melalui laman resminya mengumumkan penyelenggaraan lomba menulis “Surat Untuk Kartini”. Peserta diminta untuk bercerita tentang pengalaman dalam belajar, bermain dan berkarya di era digital, serta menyampaikan harapan mengenai bagaimana pemerintah bisa bekerja membantu peserta untuk mewujudkan harapan yang dicita-citakan dalam 500-1000 kata. Lomba tersebut dapat diikuti oleh pelajar SD hingga SMA/sederajat dengan total hadiah Rp 28 juta.

 

Pengumuman pemenang diumumkan pada tanggal 20 April 2021 dan dipublikasikan melalui laman resmi Kominfo serta media sosial. 

 

Pada dasarnya, peringatan Hari Kartini merupakan bentuk penghargaan yang tinggi terhadap sosok pahlawan emansipasi wanita, RA Kartini. Keteguhan hati dan perjuangannya mewariskan emansipasi bagi wanita Indonesia hingga sekarang yang membuat perempuan Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan kedudukan yang sejajar seperti pria.

 

Salah satu buah pemikiran Kartini yang paling berpengaruh adalah “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku tersebut merupakan kumpulan surat yang berisi pemikiran-pemikiran Kartini tentang kondisi sosial pada masa itu, khususnya tentang kondisi perempuan pribumi.

Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar.

 

Kartini juga menuliskan harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Ia mengungkapkan keinginannya untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

 

Kartini meninggal tanggal 17 September 1904 pada usia 25 tahun setelah melahirkan bayi laki-laki sebelum sempat mewujudkan pemikiran-pemikirannya. Namun, pemikiran Kartini menjadi inspirasi pergerakan di Indonesia dan membuatnya sebagai pelopor emansipasi perempuan.

 

Atas hal tersebut ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964.