Tag Archives: vaksin covid

5 Fakta Penting tentang Vaksin Moderna yang Perlu Anda Ketahui

Sudahkah Anda melakukan vaksinasi Covid 19? Saat ini pemerintah tengah menggalakkan gerakan vaksinasi massal untuk menekan angka pertumbuhan Covid 19 di Indonesia. Saat ini diberitakan ada 7 jenis vaksin Covid 19 yang beredar. Salah satunya adalah vaksin Moderna.

Gerakan vaksinasi ini tentunya membutuhkan dukungan masyarakat luas. Namun ada saja berita simpang siur yang beredar yang menebar ketakutan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Salah satunya adalah rumor yang menyatakan bahwa vaksin Moderna memiliki efek samping yang berbahaya. Benarkah demikian?

Sebagai masyarakat tentunya kita harus pintar dalam menyaring informasi yang benar. Inilah 5 fakta yang perlu Anda ketahui tentang vaksin Covid Moderna.

  • Tentang vaksin Moderna

Vaksin Moderna dikembangkan dan diproduksi oleh sebuah perusahaan bioteknologi asal AS. Vaksin ini merupakan vaksin Covid dengan mRNA yang memiliki nukleotida yang dimodifikasi, sehingga dapat membantu tubuh untuk membentuk sistem imun terhadap virus Covid 19.

Vaksin Moderna akan stabil jika disimpan pada lemari pendingin, atau pada suhu minus 25 derajat Celcius hingga minus 15 derajat Celcius.

  • Vaksin Moderna awalnya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan

Vaksin Moderna awalnya digunakan sebagai booster vaksin tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan mendapatkan 3 dosis vaksinasi Covid 19 untuk mendapatkan booster imun yang lebih kuat karena pekerjaan yang beresiko tinggi terhadap virus Covid 19.

Kini pemerintah telah mengalokasikan lebih dari 5 juta dosis vaksin Moderna untuk masyarakat luas, tidak hanya untuk tenaga kesehatan saja. Vaksin Moderna untuk masyarakat diberikan dalam 2 dosis, dengan jarak antara vaksinasi pertama dan kedua selama 28 hari.

  • Tidak dapat diberikan untuk usia di bawah 18 tahun

Meskipun vaksin Moderna telah diberikan izin untuk digunakan pada masyakat luas sejak Juni 2021, namun vaksin ini belum dapat diberikan untuk anak-anak. Vaksin Moderna hanya dapat diberikan pada usia 18 tahun ke atas melalui injeksi.

  • Efek samping vaksin Moderna

Masyarakat masih banyak yang takut dengan efek samping vaksin Moderna. Namun sebenarnya vaksin Moderna memiliki efek samping yang tidak jauh berbeda dengan vaksin lainnya. Efek samping vaksin Moderna juga cukup dapat ditolerir, dengan tingkat keparahan 1 hingga 2.

Namun masing-masing orang dapat merasakan efek samping dengan tingkat keparahan yang berbeda, tergantung dari kondisi tubuh dan tingkat kekebalan tubuhnya.

Efek samping yang umum dirasakan setelah menerima dosis pertama dan kedua vaksin Moderna diantaranya adalah nyeri pada area yang mendapat suntikan, nyeri dan kelelahan otot, nyeri sendi, dan pusing.

  • Memiliki efektivitas yang tinggi

Hasil uji klinis vaksin Moderna menunjukkan bahwa efikasi vaksin ini untuk menangkal virus Covid 19 mencapai 94,1% pada usia 18 hingga 65 tahun. Sementara untuk golongan usia di atas 65 tahun efikasi vaksin ini lebih rendah yaitu 86,4%.

Vaksin Moderna juga lebih aman digunakan untuk pasien dengan komorbid, atau penyakit lain yang diderita pasien. Komorbid yang dimaksud adalah penyakit liver, HIV, diabetes, jantung, dan paru-paru kronis.

 

Dengan memperhatikan fakta di atas, vaksin Moderna tetap aman dan efek sampingnya pun masih dapat ditolerir. Efektivitasnya untuk menangkal virus Covid 19 juga cukup tinggi. Bagi pasien yang memiliki komorbid pun masih tetap dapat diberikan vaksinasi dengan vaksin Moderna.

Penelitian Terbaru Menunjukkan Vaksin Sinovac Efektif Turunkan Penularan Covid 19

Siapa yang belum vaksinasi Covid 19? Melakukan vaksinasi Covid 19 merupakan upaya pemerintah untuk memberantas pandemi Covid 19 di Indonesia. Saat ini vaksinasi dilakukan di tiap daerah melalui gerai vaksinasi atau pusat layanan kesehatan di masing-masing daerah. Ada dua jenis vaksin Covid 19 yang beredar saat ini, yaitu dari Pfizer dan Sinovac. Kualitas Pfizer sebagai produsen farmasi memang sudah tidak diragukan lagi. Dan sebelumnya terdapat kontroversi mengenai apakah vaksin Sinovac efektif untuk mencegah penularan Covid 19. Sebelumnya juga ada berita bahwa sejumlah orang positif terkonfirmasi Covid 19 meskipun sudah menerima vaksin. Hal ini tentunya dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid 19, sebagian masyarakat menjadi ragu untuk menerima vaksinasi.

Vaksin Sinovac sendiri merupakan jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi Covid 19 yang diselenggarakan pemerintah mulai Januari 2021. Namun, kini tidak perlu ragu lagi. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) menunjukkan bahwa vaksinasi dua dosis Sinovac memiliki efektivitas yang tinggi dalam menurunkan resiko penularan Covid 19.

Penelitian yang dilakukan oleh Balitbangkes ini membandingkan kelompok tenaga kesehatan dan telah menerima vaksinasi dengan yang belum divaksinasi. Penelitian yang dilakukan pada selang waktu 13 Januari hingga 18 Maret 2021 mengamati sebanyak 128.290 orang tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta sebagai partisipan yang diamati.

Hasil penelitian ini cukup spektakuler. Ditemukan bahwa terjadi penurunan penularan Covid 19 yang sangat signifikan pada tenaga kerja yang telah menerima dua dosis vaksinasi, dengan efektivitas mencapai 94%.

Penelitian ini juga menemukan bahwa dua dosis vaksin Sinovac dapat mencegah perawatan karena gejala Covid 19 hingga 96%, dan mencegah kematian karena Covid 19 hingga 98%. Sementara itu, penelitian ini juga menemukan bahwa pemberian dosis pertama Sinovac hanya dapat efektif menurunkan resiko tertular Covid 19 yang bergejala sebanyak 13%. Perbedaan efektivitas antara dosis pertama dan kedua ini sangat signifikan. Karena itu tim peneliti efektivitas vaksin Kemenkes sangat menyarankan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid 19 hingga dosis kedua.

Vaksin Sinovac atau Coronavac merupakan vaksin Covid 19 yang berisi virus Covid 19 yang telah dilemahkan. Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac Biotechnology. Sebelum diproduksi massal, vaksin ini telah melalui tahap pengujian fase III di 5 negara yaitu Indonesia, Brazil, Filipina, Chile, dan Turki. Vaksin Sinovac telah digunakan dalam program vaksinasi nasional di beberapa negara di dunia, diantaranya di beberapa negara di Asia, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Eropa. Produsen Sinovac memiliki kapasitas untuk memproduksi hingga 2 milyar dosis vaksin tiap tahunnya. Saat ini, tak kurang dari 300 juta dosis vaksin Sinovac telah didistribusikan di berbagai negara.