Teater Padusi Angka Tema Cinta dan Harga Diri

Teater Padusi Angka Tema Cinta dan Harga Diri

Teater Padusi bulan Mei lalu mengadakan pementasan teater yang dilangsungkan di Taman Ismail Marzuki(TIM). Pementasan tim teater ini bertemakan tentang wanita, cinta dan harga diri.

Padusi sendiri dalam bahasa minang bearti perempuan. Tema ini merupakan salah satu cara tim teater ini menyuarakan tentang kegelisahan yang sering dialami oleh wanita Minang.

Ada pun Padusi sendiri merupakan cerita legendar rakyat Minang. Sosok Padusi merupakan wanita yang tinggal di kota dan mencoba untuk mengenal lebih dalam tentang kebudayaannya. Teater Padusi ini sendiri berdurasi sekitar 1.5 jam, waktu yang sangat cukup untuk menyampaikan banyak pesan.

Dari teater ini, berisikan 3 buah cerita dengan latar belakang dan benang merah yang berbeda. Meskipun begitu, nilai yang ingin disampaikan masih sama yaitu tentang wanita, cinta dan harga diri.

3 Cerita yang diangkat

Ada pun 3 cerita yang diangkat adalah cerita Puti Bungsu, Siti Jamilan, Sabai nan Aluih.

Puti Bungsu bercerita tentang sosok bidadari yang turn ke bumi dan terpaksa menjadi manusia biasa hingga akhirnya menikahi manusia biasa.

Siti Jamilan sendiri berceritakan tentang penghiatanan. Suami Jamilan menikah lagi dengan wanita lain, sehingga ini membuat Siti Jamilan merasa terkhianati oleh sang suami.

Terakhir cerita tentang Sabai nan Aluih berkisah tentang perjuangan seorang wanita yang tidak mau dipaksa kawin dengan seorang Datuk yang tidak dicinta.

Sha Ine Febriyanti. Jajang C. Noer, Niniek L. Kariem, Arswendy Nasution, dan Marissa Anita merupakan pemeran dari cerita-cerita teater tadi.

Selain teater, pertunjukkan yang dilangsungkan di TIM ini juga diisi oleh tari-tarian Minang juga efek visualisasi yang apik sehingga sangat nyaman disaksikan oleh penonton.