Tips Mencegah Berat Badan Naik Setelah Ramadhan

Weight loss: here's why those last few pounds can be hardest to lose –  according to science

Puasa Ramadhan akan segera berakhir. Dalam beberapa hari, umat muslim akan merayakan hari raya Idul Fitri.

Setelah sebulan berpuasa, banyak orang yang merasakan berat badannya naik. Hal ini biasanya terjadi ketika berkumpul untuk buka puasa bersama atau kumpul Lebaran yang identik dengan sajian makanan melimpah, minuman manis, serta cemilan-cemilan tinggi kalori.

Naiknya berat badan seseorang setelah bulan puasa bisa disebabkan pola makan serta faktor metabolisme tubuh. Ketika sudah tidak berpuasa, metabolisme mengalami perubahan. Tubuh akan kembali menyimpan energi dengan cara menimbun lemak di tubuh. Selain itu, tubuh juga mengisi kembali glikogen atau cadangan karbohidrat di otot di liver.

Penambahan berat badan ini sebenarnya bersifat alamiah. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah berat badan naik secara signifikan setelah bulan puasa. Berikut ulasannya.

  • Kontrol nafsu makan
    Jenis makanan yang disajikan ketika lebaran umumnya merupakan makanan yang berlemak, tinggi gula, serta disajikan dalam jumlah melimpah. Makanan tinggi lemak dan tinggi kalori ini akan semakin menggiurkan setelah Anda berpuasa selama sebulan. Namun jika Anda tidak ingin berat badan naik drastis, upayakan untuk selalu mengontrol nafsu makan setelah puasa. Pastikan Anda menerapkan pola makan bergizi lengkap dan seimbang. Di samping itu, penting juga untuk mengatur porsi makanan yang Anda makan agar tidak berlebihan.
  • Lengkapi dengan makanan berserat
    Salah satu hal yang penting untuk mengontrol berat badan adalah dengan pemilihan makanan sehat. Hal ini juga berguna untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Ketika merayakan Lebaran, jangan lupa imbangi menu makanan Anda dengan makanan yang berserat seperti buah, sayur, dan biji-bijian sehat. Lengkapi juga dengan protein sehat dari daging tanpa lemak, ikan, tahu, tempe, atau telur. Jangan lupa hindari atau setidaknya atur asupan makanan yang tinggi lemak jahat seperti gorengan atau makanan tinggi kalori seperti kue kering.
  • Minum cukup air putih
    Air putih sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh. Ketika bersilaturahmi atau melakukan perjalanan sepanjang libur Lebaran, Anda dapat menyiapkan botol minum berisi air putih agar Anda mendapatkan cukup minum selama melakukan kegiatan. Dengan ini Anda juga dapat menahan diri dari keinginan untuk minum manis secara berlebihan. Upayakan asupan air putih minimal dua liter setiap hari.
  • Atur jadwal makan
    Mengatur jadwal makan juga penting untuk mencegah berat badan naik secara drastis setelah puasa. Hindari makan terlalu dekat dengan jadwal tidur, baik makan besar maupun cemilan. Setidaknya beri jeda dua jam sebelum tidur.
  • Aktif bergerak
    Walaupun sedang dalam masa liburan, usahakan Anda tetap aktif bergerak agar kesehatan tubuh dan mental tetap terjaga. Jangan hanya mengisi liburan dengan bermalas-malasan, melainkan gunakan waktu tersebut untuk kegiatan lain yang sulit dilakukan selama Anda sibuk bekerja, misalnya jalan-jalan bersama keluarga, mengerjakan hobi, bersepeda, atau bermain bersama anak-anak.
  • Rutin berolahraga
    Selanjutnya jika selama berpuasa Anda libur berolahraga, maka setelah Lebaran adalah saatnya Anda kembali membangun rutinitas olahraga seperti ketika sebelum berpuasa. Jadwalkan olahraga setidaknya tiga atau empat kali dalam seminggu, masing-masing minimal selama 30 menit. Anda dapat memilih olahraga ringan seperti jogging atau senam. 

Cobalah cara-cara di atas untuk mencegah berat badan Anda naik setelah puasa. Tak hanya berguna untuk mengontrol berat badan, Anda juga dapat merasakan badan yang lebih sehat dan bugar selepas bulan Ramadhan. 

Puncak Arus Mudik Lebaran 2022 Sudah Diprediksi, Pemudik Perlu Siapkan Hal-Hal Berikut

Kementerian Perhubungan melakukan survei internal untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik lebaran tahun 2022. Dari hasil survei tersebut, puncak arus mudik lebaran 2022 diprediksi akan terjadi pada 29-30 April mendatang, yakni sekitar H-3 dan H-2 sebelum lebaran.

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa ketika puncak arus mudik lebaran, jumlah pemudik dapat mencapai hingga 85,5 juta orang dengan pilihan utama melalui moda transportasi darat. 

Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (8/4/2022), Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati memaparkan kendaraan yang akan dipilih pemudik khususnya kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua, kemudian disusul dengan transportasi umum darat seperti bus, travel, dan sebagainya, baru kemudian dengan jalur udara serta kereta api.

Lokasi pertama yang diperkirakan rawan macet pada puncak arus mudik lebaran adalah dari Jakarta sampai Cikampek di kedua arah. Selanjutnya disusul dengan Pejagan sampai dengan Prupuk, Jawa Tengah yang merupakan tujuan utama pemudik paling banyak. Lokasi ini diperkirakan macet disebabkan adanya kerusakan jalan. Merak dan Bakauheni diperkirakan menjadi titik kemacetan selanjutnya, kemudian disusul Tol Cikande. 

Pola perjalanan mudik tahun ini diperkirakan tak hanya ke Jawa Tengah, tapi juga beberapa daerah lain seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, Joga serta kota-kota di luar Jawa. Kemenhub memprediksi puncak arus mudik lebaran 2022 terjadi pada 29 dan 30 April, mulai pukul 7 sampai 9 pagi. Sementara untuk arus balik diperkirakan terjadi pada 8 Mei pada jam yang sama.

Selain lokasi dan rute di atas, puncak arus mudik lebaran 2022 juga diperkirakan terjadi di tempat-tempat wisata, seperti jalur Puncak-Bogor serta beberapa tempat wisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Untuk mencegah terjadinya kemacetan, Kemenhub memastikan pihaknya juga akan memantau lokasi wisata serta berkoordinasi dengan Korlantas Polri.

Adapun bagi Anda yang akan mudik lebaran, ada baiknya Anda melakukan beberapa persiapan agar perjalanan Anda lancar. Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah menentukan transportasi untuk mudik. Jika menggunakan kendaraan pribadi, periksa terlebih dahulu kondisi bagian kendaraan yang sekiranya dibutuhkan. Sedangkan jika menggunakan transportasi umum, pastikan tiket yang dibeli sudah sesuai dengan jadwal libur kerja atau sekolah anak-anak Anda.

Berikutnya persiapkan perbekalan mudik. Untuk menghindari tertinggalnya barang yang perlu dibawa, sebaiknya Anda mengemas barang sejak beberapa hari sebelum keberangkatan. Jika perlu, susunlah daftar barang-barang yang akan dibawa, mulai dari pakaian, vitamin dan obat-obatan, hingga gadget dan pengisi daya. Jangan lupa mempersiapkan uang yang cukup untuk kebutuhan selama mudik beserta dana darurat.

Hal yang tak kalah penting untuk dipersiapkan sebelum mudik adalah kondisi kesehatan Anda. Pastikan Anda dalam kondisi sehat sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan mudik lebaran. Terlebih karena Anda akan mudik di saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Jika tubuh terasa kurang fit, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mudik demi diri Anda sendiri serta orang-orang di sekitar Anda.

Selain itu, pastikan Anda mengikuti ketentuan dan persyaratan mudik seperti vaksin dosis ketiga (booster) atau hasil negatif rapid test antigen maupun PCR bagi yang belum memperoleh vaksin booster. 

Meskipun telah mendapatkan vaksinasi secara lengkap, Anda tetap perlu menjalankan protokol kesehatan secara disiplin selama dalam perjalanan maupun di tempat tujuan mudik Anda. Selain itu, tidak diperkenankan untuk berbicara baik satu arah maupun dua arah selama perjalanan dengan transportasi umum.